Sabtu, 04 September 2010

Riwayat Maqom Mahmud

Maqom Mahmud terletak di suatu lokasi yang disebut Kampung Mahmud, Kecamatan Mekar Rahayu, Kabupaten Bandung (Bandung Selatan).
Terletak di pinggir sungai Citarum tidak jauh dari komplek perumahan Margahayu Permai ke arah selatan, dapat dicapai oleh kendaraan sekitar 10 menit. Malahan kini bisa dicapai dari Kota Bandung dengan angkutan kota sampai Pasar Mahmud.
Di kampung inilah terdapat suatu kawasan pemakaman salah seorang leluhur spiritual di Tatar Sunda yang bernama Raden Haji Abdulmanap. Sedangkan oleh para turunannya beliau disebut dengan gelar “Dalem Mahmud” dan oleh masyarakat sekitar dijuluki “Eyang Dalem” atau “Eyang Mahmud”.

Latar Belakang Nama Mahmud.

Tokoh R.H. Abdulmanap atau “Mahmud” (diperkirakan 1645 – 1725 M) tidak dapat dipisahkan dari penguasa pemegang kekuasaan saat itu, yaitu sebagai pimpinan pemerintah daerah yang sekarang disebut Mahmud.
Konon diriwayatkan oleh R.H. Mangkurat Natapradja (Lurah Desa Babakan Ciparay tahun 1915-1950 keturunan Generasi ke 9 Dalem Mahmud) bahwa Bupati saat itu yaitu Dalem Dipati Agung Suriadinata, mempunyai seorang Putra yang bernama Dalem Nayadireja. Dalem Nayadreja mempunyai seorang Putra yang kemudian diberi nama R.H. Abdulmanap atau “Dalem Mahmud”.
Kami belum berhasil mendapatkan keterangan dan data yang kongkrit tentang tepatnya waktu beliau dilahirkan. Tetapi menurut “perkiraan dan perhitungan” atas dasar cerita, kisah, riwayat keluarga, catatan sejarah lainnya bisa diperkirakan bahwa beliau dilahirkan sekitar tahun 1650 M.
Pada suatu ketika beliau pergi berziarah ke Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan rukun Islam yang ke lima, beribadah haji. Konon menurut riwayat yang diterima dari R. Endih Natapradja ketika beliau berada di depah Ka’bah, beliau bertafakur dan munajat kepada Allah s.w.t. dan atas ridha Allah beliau telah mendapatkan “wangsit” yang berbunyi demkan:

“Kamu hurus mengambil segenggam tanah dari pelataran Ka’bah ini untuk di bawa pulang ke tanah air. Setibanya di kampung halamanmu tanah itu harus ditebarkan di pelataran rumah kemudian namailah kampungmu itu dengan nama “Mahmud”.
“Kemudian kampung Mahmud itu harus dijadikan kawasan “haraam” (tanah suci) yaitu tidak boleh dikunjungi dan diinjak oleh seseorang yang tidak beragama Islam”

“Selanjutnya tandailah dengan sebuah Tugu yang menjadi tanda bahwa tanah itu adalah tanah haraam”.

Demikianlah kurang-lebih “wangsit” yang diterima oleh “dalem Mahmud” ketika itu yang kemudian semuanya itu dilaksanakan oleh beliau sepulangnya dari Mekkah.

Sepulangnya dari Mekkah dan setelah menjadi haji, maka nama beliau diganti menjadi Haji Abdulmanap.

Mahmud sebagai Pusat Pelajaran Spiritual Islam

Setelah kampung itu diberi nama Mahmud, tempat ini berkembang menjadi salah satu Pusat Pelajaran Sipritual Islam terkenal di Tatar Sunda dan sekaligus menjadi sebuah tempat perlindungan (persembunyian) dan pengayoman bagi mereka dengan alasan apapun mencari suatu perlindungan
Ada suatu kisah yang diriwayatkan oleh R. Endih Natapradja dan pernah ditulis oleh R. Suandi Natapradja demikian:
Konon pada suatu ketika Eyang Dalem Mahmud kedatangan seorang pria setengah baya yang mengaku berasal dari kawasan Priangan Timur dan bernama Zainal Arief .
Ia memaparkan bahwa sebenarnya ia sedang melarikan diri dari daerah asalnya karena dituduh membahayakan keamanan negara oleh penguasa saat ini (Penjajah Kolonial Belanda). Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan atas petunjuk berbagai pihak, sampailah ia ke kawasan Mahmud dan menemui Eyang Dalem Mahmud. Setelah menjelaskan keadaan dirinya kemudian ia meminta perlindungan dari Eyang Dalem. Dengan sendirinya Eyang Dalem menerimanya dan sekaligus diterima menjadi murid dan pengikutnya.
Setelah beberapa waktu ia mengikuti pelajaran dan bimbingan dari Eyang Dalem ternyata bahwa pemuda yang bernama Zainal Arif itu merupakan seseorang yang pandai, cerdas dan cekatan dalam mempelajari pelajaran tersebut. Di samping kecerdasan dan kesetiannya kepada Eyang Dalem, akhirnya ia dijadikan murid pertamanya.
Dengan kedcerdasan dan kepadaiannya dalam enerima “ilmu” dari Eyang Dalem, Zainal Arif pun seolah-olah menjadi “Eyang Kedua” di kampung Mahmud itu. Akhirnya Eyang Dalem pun menikahkannya kepada salah seorang keturunan beliau dan diangkat sebagai menantu. Kemudian diberi gelar atau dikenal dengan julukuan “Eyang Agung”.

Sayang sekali sampai saat riwayat ini ditulis kami belum mendapatkan data, peran apa yang sebenarnya yang disandang beliau semasa hidupnya. Tetapi dapat dipastikan paling tidak beliau adalah seorang Kiayi dan guru agama yang sangat dihormati oleh pengikutnya serta masyarakat sekitarnya bahkan oleh masyarakat lainnya di Tatar Sunda ketika itu.

Maqam dan Tugu

Setelah wafat, Eyang Dalem Mahmud dikebumikan di bawah sebuah pohon beringin yang rindang, sedangkan Eyang Agung agak sedikit keluar dari kawasan makam utama kurang lebih 15 m ke sebelah utara.
Ada satu monument lagi yang sangat erat hubungannya dengan maqom Mahmud, yaitu adanya sebuah batu “tugu” sekitar 150 m dari makam Eyang Dalem ke arah timur.
Tugu ini dibangun oleh Eyang Mahmud juga berdasarkan wangsit (pentunjuk) yang diterimanya ketika beliau berada di depan Ka’ba. Salah satu petunjuk yang beliau terima ialah, bahwa untuk menandai bahwa kawasan Mahmud sebagai daerah “suci” seperti halnya Mekkah dan Medinah maka hurus diberi tanda. Tanda tersebut kemudian dibangun oleh
Eyang Dalem dari batu yang tingginya kira-kira ½ meter dan diberi nama “Tugu Mahmud”, dengan berbentuk kuncup. Tugu tersebut kini dilestarikan dengan dibangunnya sebuah bangunan yang tertutup dan terkunci, dikelilingi dengan pagar besi yang cukup tinggi dan beratap. Ini dimaksudkan untuk menjaga dari mereka yang berniat jahil, karena sering ada yang mencoba memindahkan tugu tersebut. Ini sering terjadi sebelum dibangun bangunan pelindung tersebut.
Kami pernah menerima suatu cerita dari ayahanda R. Endih Natapradja (alm), pada suatu ketika ada orang-orang yang iseng memindahkan atau mencabut tugu itu dan dilemparkan jauh-jauh dari tempat asalnya. Tapi dengan izin Allah, Tugu itu kembali ke tempat asalnya sebelum orang jahil tersebut sampai di tempat tugu tadi. Kisah ini langsung kami terima dari beliau yang diterimanya dari ayahnya juga yaitu Rd. Mangkurat Natapradja dan pernah dikonfirmasi oleh Bapak Uya (alm) sebagai Kuncen Mahmud saat itu.
Makam Utama di mana dimakamkan Eyang Dalem Mahmud merupakan komplek Utama. Makam ini dibuat dari lempengan batu murni berbentuk seperti batako sekilas menyerupai bahan materi yang dipakai membangun Ka’bah. Kuburan dihiasi oleh dua buah batu nisan yang diletakan di bagian kepala dan kaki yang terbuat dari batu pula. Sehari-hari batu nisan ini ditutupi oleh kain putih. Sekelilingnya penuh dengan lumut (lukut – Sd) sehingga memberi kesan cukup anggun.
Seperti dikemukakan di atas, makam ini berada di bawah sebuah pohon beringin yang cukup rindang. Makam ini berukuran cukup panjang yaitu sekitar 2 meter. Di sekitar bagian kaki ada makam yang lebih kecil, inilah makan istri Eyang Dalem Mahmud.
DI sekitar makam dibangun pelataran yang beratap, berlantai semen diperuntukan bagai penjiarah dapat dengan tenang dan teduh melaksanakan maksudnya ber-”silaturakhmi” di makam Eyang.
Di kawasan utama yang kini dibatasi pagar, terdapat pula makam-makam lainnya, ini adalah para murid, pembantu, keluarga dekat dari Eyang Mahmud. Kawasan utama ini sekarang dipagar besi dan dikunci. Setiap pengunjung boleh berziarah dengan diantar oleh Juru Kunci (Kuncen) Makam yang bertugas.

Dalam berziarah di makam Eyang Mahmud tidak diperkenankan menabur bunga atau mengucurkan air di atas makam.
Sarana yang terdapat di komplek ini juga antara lain tempat WC umum dan tempat berwudlu dan tempat untuk melepaskan lelah, bahkan sering digunakan oleh pengunjung sebagai tempat menginap. Pada bulan Maulud biasanya banyak penziarah yang datang dari daerah yang jauh menginap di kawasan makam ini.
Kira-kira 15 m kesebelah utara, di luar area makam utama terdapat kawasan khusus yaitu makam Eyang Agung (Zainal Arif), yaitu murid utama dan mantu Eyang Dalem yang telah disinggung di atas. Makam Eyang Agung berdampingan dangan makam istrinya, makam inipun dikelilingi oleh pagar besi yang cukup tinggi dan dikunci. Ukuran makam Eyang Agung sama panjangnya dengan Eyang Dalem dan terbuat dari bahan yang sama serta dienuhu oleh lumut hijau yang halus tetapi tidak di bawah pohon beringin.
Di sebelah kaki makam juga terdapat pelataran yang disediakan pagi para penziarah melakukan “silaturakhminya” juga dilindungi oleh atap.

Tata Tertib Mengunjungi Makam & Kampung Mahmud

Sudah tidak bisa dipungkiri bahwa peran Eyang Dalem pada saat itu sebagai tokoh dan Ulama yang sangat dihormati. Tidak saja oleh masyarkat sekitar tepai hamper di seluruh Tatar Sunda.
Ini dibuktikan pada masa kini dengan adanya pengunjung atau penziarah ke makam beliau yang cukup banyak. Hampir setiap harinya ada saja para pengunjung dari berbagai golongan dan tingkatan masyarakat dari berbagai tempat. Apalagi pada saat-saat hari besar Islam, seperti bulan-bulan Mulud dan Rajab, para pengunjung melebihi dari hari-hari biasa.
Pengunjung dan penjarah ada yang datang sendiri atau berombongan, pada umumnya mereka itu hanya ingin berziarah dan menyampaikan silaturakhmi dan Penghormatan (nyekar) serta mohon berkahnya dari Eyang.
Salah satu kondisi bagi penziarah adalah banwa mereka tidak diperkenankan memasuki makam Eyang, yang memang dipagar besi. Hanya boleh duduk di luar pagar saja. Di samping itu kampung Mahmud adalah kampung “tertutup” atau tanah “haram”, artinya hanya boleh dikunjungi oleh mereka yang beragama Islam saja.
Untuk meyakinkan bahwa hal tersebut tetap terjaga, maka hanya ada satu jalan yang memasuki kampung Mahmud, yaitu jalan yang memakai gapura dan berportal. Maka hanya mereka yang betul-betul kenal dengan kuncen saja yang bisa memasuki kampung Mahmud baik berjalan kaki maupun dengan kendaraan.
Kuncen yang sekarang bertugas juga mempunyai otoritas untuk “menyeleksi” pengunjung yang akan berziarah. Biasaya mereka yang diizinkan untuk masuk hanya yang ingin berziarah semata dan tidak bermakusd untuk “meminta” atau “memohon” selain dari pada dengan maksud bersilaturakhmi dan menyampaikan penghormatan belaka. Jika ada permintaan yang “tidak wajar” mereka dengan sendirinya akan ditolak oleh para kuncen. Sedangkan permohonan berkah hanyalah bersifat umum belaka. – Walaupun demikian masih banyak orang yang memounyai niat di luar batasan syariat yang dibenarkan oleh ajaran Rasulullah s.a.w., bagi yang demikian kami serahkan kepada masing-masing mereka yang melakukannya.
Oleh karena itu sepanjang pengetahuan para Kuncen, kampung Mahmud sampai saat ini belum pernah diinjak oleh mereka yang bukan Islam. Bahkan semenjak zaman penjajahan Belanda dan Jepang pun Kampung Mahmud tidak terjamah oleh mereka dan selalu terpelihara “kebersihannya” dari mereka yang bukan Islam.
Oleh karena itu pula sampai saat ini tidak ada “orang asing” yang berusaha untuk membuka usaha di Mahmud, misalnya “non-pribumi” tidak ada yang “berani” membuka perniagaan di sana. Semua perniagaan dipegang oleh “pribumi”, setelah keluar dari kawasan Maumud, maka tampaklah beberapa perusahaan yang dikelola oleh “non-pribumi”.
Tata-tertib kampung selanjutnya adalah tidak diizinkannya untuk menabuh alat-alat musik, seperti gamelan, orkes dan lain sebaginya. Sudah barang tentu pertunjukan wayang golek sekalipun digemari oleh umumnya masyarakat Sunda tidak diperbolehkan digelar di kawasan Kampung Mahmud ini.

Bangunan di Kampung Mahmud

Pada umumnya bentuk bangunan di kampung ini berbentuk panggung, dalam artian mempunyai kolong, berlantai bambu yang dibelah-belah (palupuh – Sd.) atau terbuat dari papan. Dindingnya dari “bilik” bambu (anyaman bambu) dengan atap genting. Semua bentuk bangunan hampir sama (mirip), juga bentuk pintu dan jendelanya hampir sama antara satu dan lainnya.
Salah satu kekhususan pada rumah di kampung Mahmud adalah tidak diperbolehkannya memasang kaca pada jendela. Jadi jendela itu hanya dihalangi oleh ram kawat atau anyaman bambu dan teralis kayu saja. Mungkin ada beberapa yang sekarang menggunakan kaca tetapi itu dikawasan luar Mahmud. Tidak ada rumah mewah, gedung dan bangunan mentereng, semuanya kelihatan sederhana.
Dengan kesederhanaanya maka Kampung Mahmud tetap dalam visi dan misinya semula, yaitu sebagai tempat “persembunyian dan perlindungan” bagi mereka yang memerlukannya. Karena dengan adanya “rumah mewah” maka itu akan menjadi perhatian pihak lain dan fungsi “perlindungan dan persembunyian” akan menjadi pudar. Oleh karenanya kesederhanaan di Kampung Mahmud tetap dipelihara semaksimal mungkin.

Keturunan Eyang Dalem Mahmud

Eyang Dalem Mahmud H. Abdulmanap diperkirakan lahir tahun 1645 dan wafat tahun 1725. Beliau mempunyai seorang Putra bernama Raden Saedi. Terkenal dengan julukan Embah Saedi yang lahir kira-kira tahun 1670 mempunyai Putra bernama Raden Jeneng lahir sekitar tahun 1695. Embah Jeneng mempunyai seorang Putra bernama Raden Jamblang lahir sekitar tahun 1720.
Raden Jamblang mempunyai Putra yang dinamai Raden Brajayudha I atau Brajajudha Sepuh yang lahir sekitar tahun 1745. Mengapa diberi julukan Brajayudha I atau Sepuh, karena kelak beliau mempunyai cucu yang bernama Brajayudha juga, dan untuk membedakan keduanya maka diberi panggilan Sepuh. Sedangkan cucunya kelak diberi julukan Brajayudha II atau Brajayudha Anom. Keduanya sekarang dimakamkan di kawasan Mahmud sebelah selatan, kurang lebih 300 meter dari makam utama.
Rd. Brajayudha I mempunyai putra yang bernama Raden Haji Abdul Jabar yang lahir sekitar tahun 1770. Rd. H. Abdul Jabar adalah seorang ahli yang pernah diminta nasihatnya oleh Bupati saat itu yaitu R.A.A. Wiranatakusumah II yang berkedudukan di Citeureup sebagai ibukota Kabupaten Bandung saat itu.
Nasihat yang beliau berikan pada waktu itu yang berkenan dengan perpindahan Ibukota kabupaten dari Citeureup ke kawasan Bandung sekarang. Kisah ini dicatat dalam sebuah catatan sejarah atau sebuah buku “Panineungan Tuturus “Bandung”.
Dalam buku tersebut beliau disebut Embah Haji Jabar sebagai seorang Ahli Tumbal. Rd. H. Abdul Jabar mempunyai seorang putra yang bernama Raden Brajayudha II atau Brajayudha Anom, lahir sekitar tahun 1795.

Raden Brajayudha Anom mempunyai seorang putra bernama Raden Mangkurat Natapradja (setelah pulang beribadah dari Mekkah beliau mempunyai nama Rd. Haji Abdulmanap – seperti halnya Eyang Dalem Mahmud) jabatan terakhir adalah Lurah Desa Babakan Ciparay (Bandung). R.M. Natapradja mempunyai 4 putra dan 7 putri. Di antara keempat putranya adalah: Rd. Endih Natapradja, R. Suandi Natapradja, R. Sule Natapradja dan R. Duyeh Abdullah Natapradja (Lain ibu- lihat uraian di bawah).

Untuk selanjutnya silahkan lihat silsilah Keturunan Eyang sampai keturunannya di tahun 2003.

Keturunan Eyang Agung Zainal Arif.

Tokoh Zainal Arif dikenal dengan julukan Eyang Agung, yang konon menurut kisah dari Rd. H. Mangkurat Natapradja bahwa beliau datang dari kawasan Priangan Timur dan setelah beberapa lama berkelana tiba di Kampung Mahmud.
Karena memang maksudnya untuk mencari perlindungan, maka Eyang Dalem menerimanya dan kemudian dijadikan murid pertama. Akhirnya ditikahkan dengan Putri keturunan Eyang dan menjadi Mantu serta menjadi tangan kanan Eyang Dalem dalam melangsungkan pelajaran ilmu-ilmu Eyang Dalem Mahmud.
Eyang Agung kemudian mempunyai putra dan diberi nama Embah T’alimudin atau Eyang Pasantren yang kemudian mempunyai 4 orang Putra yaitu:

1. Embah Haji Imam, yang menetap di kmapung Cigondewah
2. Kiayi Haji Zainal Alim, yang menetap di kampung Cikungkurak, desa Babakan Ciparay yang oleh masyarakat dikenal dengan gelar “Ajengan Cikungkurak”.
3. Kiayi Haji Amin, yang menetap di kampung Cigondewah.
4. Kiayi Marjuki, jang terkenal dengan panggilan “Ama Marjuki”. Beliau pun bermukim di kampung Cigondewah di mana memiliki padepokan dan pondok pesantren lengkap dengan mesjidnya. Putra keempat inilah yang ilmunya cukup menonjol dan terus mengajarkan ilmu “tasauf”.

Kiayi Marjuki terkenal dengan panggilan Mama Prebu Cigondewah, mempunyai seorang putri bernama Nyimas Endah yang kemudian dipersunting sebagai istri kedua dari Raden Mangkurat Natapradja (lihat bab di atas tentang keturunan Eyang Dalem Mahmud) dan mempunyai seroang Putra yaitu Raden Duyeh Abdullah Natapradja (ketika buku ini ditulis beliau masih hidup dan tinggal di kampung Jelegong – Soreang). Beliau adalah salah seorang tokoh dan akhli silat ternama di Tatar Sunda. Untuk selanjutnya silahkan lihat silsilah Keturunan Eyang sampai keturunannya di tahun 2003.

Riwayat Maqam Keramat Mahmud

http://www.facebook.com/topic.php?uid=322253081749&topic=12497


 Untuk INFO lain :

grosir di bandung baju bandung canopy kaca harga kanopi kaca kanopi kaca

27 komentar:

  1. Maaf permisi, mau tanya untuk anak dan cucu dari kiayi marjuki atau mama prabu cigondewa siapa aja?? Mohon dibalas dan terima kasih sebelomnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satunya uyut saya mama eyang adro'i (letak makam tepat disebelah tugu mahmud) salah satu anak dari mama eyang prabu (eyang marzuki) dengan silsilah berikut:
      1. Mama Eyang Pesantren
      2. Mama Eyang Prabu
      3. Mama Eyang Adro'i
      4. Hj. Siti Sukoya (eneh mantri)
      5. Hj. Tien Ratna (ceu neneng ageung)
      6. Agan Zainal Arifin (saya) nama belakang sendiri diambil dari nama eyang agung (zainal Arif dan mama eyang adro'i menambahkan "in"). Semoga tercerahkan akhi.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. MAMA EYANG RADEN PRABU MARZUKI
    (punya anak laki2 bernama)
    KH. Muhammad Faqih
    (punya anak laki2 bernama)
    Abuya KH. Saefuddin Marzuki /populer disebut ABUYA UDIN CIGONDEWAH (wafat 1436H/2015)
    & diantara Putra Penerusnya adalah Pangersa Ajengan KH. Drs. M. Imam Muttaqien (Pimpinan Pondok Pesantren Sindang Resmi, Cigondewah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualikum.
      Mohon maaf sy bertanya.
      apa hanya KH. MUHAMMAD FAQIH / ABUYA UDIN CIGONDEWAH saja keturunan dari Kiayi Marjuki / Mama Prabu Cigondewah? Kalo ada yang lain keturunan dari Kiayi Marjuki mohon di berikan informasinya...
      Terima kasih.

      Hapus
  4. MAMA EYANG RADEN PRABU MARZUKI
    (punya anak laki2 bernama)
    KH. Muhammad Faqih
    (punya anak laki2 bernama)
    Abuya KH. Saefuddin Marzuki /populer disebut ABUYA UDIN CIGONDEWAH (wafat 1436H/2015)
    & diantara Putra Penerusnya adalah Pangersa Ajengan KH. Drs. M. Imam Muttaqien (Pimpinan Pondok Pesantren Sindang Resmi, Cigondewah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pikir penerusnya abuya agus bin abuya udin .

      Hapus
  5. assalamu'alaikum
    Maaf mau tanya, boleh minta silsilah keturunan syech abdul manap sampai sekarang?
    kalo bisa via email ke boboy_adisurya@yahoo.co.id
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus nanya ke ibu saya, karena beliau masih hapal kalo saya hanya ingat garis langsung saja, akhi

      Hapus
    2. saya ada silsilah dari keluarga kami..mungkin bisa saling melengkapi...kemana saya bisa kirim nya?

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Maaf untuk keturunannya itu salah karena eyang agung punya istri 2 yg pertama eyang reza di padakembang singaparna yg satu lagi baru dari mahmud yaitu eyang dewi kasinah ..dari eyang reza itu eyang tadzimudin, eyang dira, eyang endra, eyang abu sholeh ... dari eyang dewi kasinah anaknya yaitu eyang mantri, eyang zainal hasan, eyang hapsoh...

    BalasHapus
  8. Anak eyang tadzimudin dari hasil pernikahan nya dengan eyang aljibah punya 10 anak
    1. Eyang alfudin
    2. Eyang Zainal alim
    3. Eyang S. Zumroh
    4. Eyang Z. Kafi
    5. Eyang washy
    6. Eyang M. Amin
    7. Eyang quraesyin
    8. Eyang Marzuki
    9. Eyang salamah
    10. Eyang tala
    Nah silsilah eyang marzuki bisa tanya ke keluarga saya di cigondewah karena saya keturunan dari singaparna jd data orang singaparna aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wilujeng tepang baraya,... Walaupun di blog orang

      Hapus
  9. Barangkali ada yg tahu hubungan antara Ajro'i dan Ki Radi dgn Eyang Zaenal Arif?

    BalasHapus
  10. mau tau keturunan dari mama eyang amin cigondewah sampai yang ke sekarang
    klo bisa kirim lewat email dedekaka492@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kurang tau, kalo dari mama eyang amin, sampai ke buyut-nya

      Hapus
  11. Mungkin maksud yg diatas itu. Keturunan lengkap nya kang.
    mama eyang marzuki anakny berapa. Siapa aja. Lalu keturunan selanjutnya.

    BalasHapus
  12. Kalo keturunan Mama Eyang Marzuki ( Eyang perbu) yang saya ingat hanya yang langsung ke saya, kang. Seingat saya Mama Eyang Marzuki menikah dengan Ibu nini Oyom melahirkan 1 putri dan 1 putra (2 orang) adapun anaknya :
    1. Ibu Nini Endah
    2. Mama Eyang Adroi, (ke saya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hapunten kang abdi kumawantun ageung ku tawakup ka pangersa hoyong tumaros pami mama eyang marjuki
      gaduh putra 8

      pami anu ka 7 na putra mama eyang marjuki

      mama eyang abuya udin

      pami anu ka 8 na putra mama eyang marjuki

      mama eyang buya r.m.mayo mahmud marjuki

      nyuken silsilah di buya mayo

      Hapus
  13. Kalau dengan eyang h. Yusuf bagaimana? kn masih putra eyang ta'zimudin.

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah,,,sudah dapat silsilahnya...walopun kurang lengkap

    BalasHapus
  15. Saleresna saha aslina mama perbu marzuki teh , abdi kantos ninggal tina makom na aya silid 1333 sareng 1932m kumargi kedah di guar janten teu panasaran

    BalasHapus
  16. Ka maaf eyang Marzuki mempunyai berapa istri?

    BalasHapus

Sewa Villa di Lembang

villa di Lembang, Villa Bandung, Penginapan di Lembang, Villa Lembang Bandung, Villa istana bunga
 

Cari pernginapan di Bandung?

Penginapan yang kami pasarkan ini berada di jalan kolonel masturi km 9 parongpong lembang dekat dengan sebuah tempat wisata alam, kuliner salah satunya wisata dusun bambu, outbound cic, curug tilu leuwi opat, alam wisata cimahi, little farmer dan juga curug cimahi.

villa di Lembang, Villa Bandung, Penginapan di Lembang, Villa Lembang Bandung, Villa istana bunga

Kawasan penginapan Villa istana bunga tergolong kedalam kategori sebuah Komplek terbesar yang ada di daerah bandung barat – jawa barat cocok untuk liburan dengan banyak pilihan Villa Murah di Lembang dengan suasana nuansa alam pegunungan asri nan indah

 

Kang Cepi

  • 0877 7188 1109
  • 0853 1411 2779

Sewa Villa di Bandung dengan Harga Murah

Cari villa terbaik di Bandung? Sewa villa di Bandung dapatkan promo villa murah & terlengkap di ‎Villa di Lembang · ‎Villa di Ciwidey · ‎Villa di Cimahi · ‎Villa di Pangalengan
10 vila terbaik di Bandung
Terletak di Bandung, 7 km dari Dago Pakar dan Saung Angklung Udjo, Roemah Asri Villa - Resor Dago Pakar menyediakan akomodasi dengan Wi-Fi gratis, AC ...
Apa vila di Bandung yang cocok untuk keluarga?
Sewa Villa di Lembang | Private Pool Untuk Rombongan
Sewa villa di Lembang Bandung dengan kolam renang untuk keluarga dan rombongan lokasi di kompleks villa istana bunga villa trinity dan Lembang Bandung.

13 Best Sewa Villa Di Lembang Bandung Barat Jawa Barat .
Ingin liburan murah dan menginap nyaman dan menyenangkan ? Ayo sewa villa murah di lembang cocok bagi keluarga,harga lebih murah juga ada kolam ...

Sewa Villa Lembang Bandung | Penginapan Murah di Lembang

Sewa Villa Murah Lembang Bandung 2020 Informasi Booking Harga Sewa Villa Murah di Lembang Bandung 2020, Lokasi Tempat Villa Istana Bunga Lembang ...

Sewa Villa di Lembang Promo ✓ Tersedia Pembayaran Transfer ✓ Layanan 24 ...
Skor: 9,6/10 - ‎2 ulasan - ‎Kisaran harga: Rp750,000 - Rp27,176,470

Cari Villa di Lembang? Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
Yang pertama adalah villa sadulur di Jalan Bukanagara 2 Lembang Bandung. Cocok untuk disewa bersama keluarga dengan kapasitas sampai dengan 11 orang ...
Jual villa di Lembang, Bandung Barat terdekat yang murah dan aman untuk Anda yang sedang cari penginapan. Dapatkan info penawaran yang menarik lewat ...

Rekomendasi Villa di Lembang Harga 1,5 Juta Permalam .
Apa vila di Bandung yang cocok untuk pasangan?
Berapa harga vila di Bandung untuk malam ini?

Reservasi Villa Istana Bunga Bandung
‎Deluxe Villa 2 Room · ‎Standart Villa 4 Room · ‎About vib

VILA ISTANA BUNGA Lembang,

Vila Istana Bunga, Lembang: Lihat ulasan wisatawan 37, foto asli 164, dan penawaran menarik untuk Vila Istana Bunga, yang diberi peringkat No.2 dari 26 ...
Skor: 3,5 - ‎37 ulasan - ‎Kisaran harga: Rp 1.324.000 - Rp 4.074.000 (Berdasarkan Tarif Rata-Rata untuk Kamar Standard)

Villa Lembang Untuk Keluarga 
Villa Lemon, Villa Lembang sebagai tempat anda untuk menginap bersama keluarga di kota Lembang. Telp. (022) 278 5058 atau lihat disini.
Sewa Villa di Lembang / Villa Istana Bunga
Salam hangat dari kami. Kami disini akan mengulas informasi mengena jasa akomodasi dengan rekomendasi sejumlah penginapan berupa ...

Penginapan di Lembang - Villa Lembang Bandung

Cari penginapan di Lembang, Villa Istana Bunga, dan berbagai villa di Lembang Bandung, disini pusatnya, mudah booking dan komunikatif.
Villa Lembang 59
Rate Rp 6.600.000 (Weekday) – Rp 7.800.000 (Weekend) *tidak termasuk harga season : Lebaran, Natal, Tahun Baru dan Long Weekend.
Villa lembang Dijual di Bandung
14 jam yang lalu - Villa asri dan udara sejuk di Lembang Asri. Dikelilingi taman dan pohon yang rindang. Pemandangan lepas. Full furnished, ada jacuzzi, meja ...

Villa murah lembang bandung

Kami memiliki 564 Rumah untuk dijual untuk villa murah lembang bandung, Harga mulai dari Rp 325000000. Temukan Rumah untuk dijual di bandung dengan ...
Villa | LEMBUR KURING
Jumlah Kapasitas Tampung (orang) Kamar Normal Maksimal (+) 1 Villa Lagenta MELATI 2 Jl. Kolonel Masturi Lembang Bandung Barat

Villa Istana Bunga - Harga Sewa Villa di Lembang Bandung

Villa Istana Bunga, Lembang, Bandung
Villa Istana Bunga di Parongpong, Lembang menawarkan penginapan 3 kamar yang dilengkapi kolam renang. Temukan harga sewa terbaiknya di sini.

Villa Istana Bunga Lembang
- Fasilitas & Harga Sewa 2 - 6
Villa Istana Bunga Lembang Bandung - Harga Sewa Tipe Villa 2 Kamar, 6 Kamar ( 3,4,5 ) & Review Fasilitas Kolam Renang, Resto, Alamat, ...
Skor: 4,5 - ‎2 suara
‎Daya Tarik Menginap di ... · ‎Daftar Tipe Kamar Villa ... · ‎Harga Sewa Kamar Villa ...

Villa Istana Bunga 2 Bedrooms Bandung

Bandung › Parongpong
Vila Istana Bunga menawarkan beragam macam pilihan yang vila cocok untuk liburan keluarga anda yang hendak berwisata di kawasan Lembang – bandung.
Skor: 8,4/10 - ‎4 suara - ‎Kisaran harga: Rp1,080,000 - Rp2,160,000

Villa di Lembang Bandung | PROMO TERBARU 2020

 Bandung Resort
Villa di Lembang. Jalan Kolonel Masturi km 9, Parompong Cisarua ( Komplek Villa Istana Bunga Blok G-8), Lembang, Bandung, Indonesia, 40559 - LOKASI ...
Harga dan kualitas‎: ‎3,2
Bandara terdekat‎: ‎Bandara Internasional Huse...
Jarak ke pusat kota‎: ‎18.9 km
Skor: 4,1/10 - ‎5 ulasan - ‎Kisaran harga: Tarif kamar mulai dari per malam (IDR) – Kami berani samakan harga!
 

Sewa Villa Bandung Murah Mewah Dengan Kolam Renang

Disewakan villa murah di Bandung, ada kolam renang, fasilitas lengkap, mewah, pemandangan indah, cocok untuk keluarga, rombongan atau pasangan ...
Sewa Villa di Bandung | Sewa Harian Bulanan Tahunan
Sewa Villa di Bandung | ✓ Sewa Harian ✓ Sewa Bulanan ✓ Sewa Tahunan ✓ Bisa Dicicil ✓ Banyak Villa Murah di Bandung - Harga Mulai Rp186,000 
Villa Murah di Bandung 58 pilihan mulai dari Rp186,000 dan CASHBACK 7%++. Dapatkan kupon diskon Rp 50.000 untuk semua hotel!
Skor: 8,1/10 - ‎46.242 ulasan - ‎Kisaran harga: Rp186,000 - Rp3,960,000

15 Villa Murah di Bandung Rp.170.000 Yang Ada Kolam renang

6 Agu 2020 - Bandung juga banyak sekali menyediakan villa sebagai akses akomodasi yang bisa Kamu sewa saat liburan. Soal harga, Kamu tidak usah ...
 Bandung Sewa Tempat Berlibur & Rumah - Jawa Barat › Tempat menginap
Sewa dari orang-orang di Bandung, Indonesia mulai Rp294,641/malam. Temukan tempat menginap ... Goodbed Villa cipaku setiabudi Bandung.

Villa Bandung -  SEWA VILLA DI LEMBANG

Rate: Rp 3.500.000 - 3.750.000. Klik Di Sini Untuk Melihat Foto Villa yang Lain Villa 2 Lantai 5 Kamar Tidur (AC) Kapasitas Maks 10-12 Orang Sudah dengan ...
Sewa Villa di Bandung - Villa Disewakan
Temukan Vila idaman Anda di Bandung, West Java dengan berbagai pilihan harga yang terjangkau • Bisa KPR / Cicilan, DP Ringan ✓ Proses Mudah & Cepat.

10 Villa Murah di Bandung untuk Liburan Terbaik

Villa di Bandung – Sering liburan rame-rame bersama keluarga atau ...
harga sewa villa Dusun Bambu cukup terjangkau di kisaran Rp1,5 juta ...
Villa Istana Bunga, Lembang – Harga 2020 Terbaru
Terletak di tengah-tengah lanskap hijau Cisarua, Bandung, Villa Istana Bunga menawarkan kolam renang outdoor dan akses mudah ke kebun ...
Skor: 5,7/10 - ‎3 ulasan - ‎Kisaran harga: Harga untuk tanggal mendatang dimulai dari Rp 1.900.000 per malam (Kami Samakan Harganya)
Villa 4 Kamar - Villa Istana Bunga I Sewa Villa di Lembang
Klik Melihat Video Profile Villa Istana Bunga 61. Villa 1 Lantai 4 Kamar Tidur Kamar Mandi Ada Di Dalam Tiap Kamar Free 2 Extra Bed Single Tiap Kamar

Villa Istana Bunga

Info lengkap Villa Istana Bunga disertai review, alamat, dan peta. ... Lembang - Bandung, Suasana di lingkungan Vila Istana Bunga sangat indah nyaman aman, ...
Sewa Villa Sakura Murah Lembang Bandung, Villa Istana Bunga Info Tarif Harga Sewa 2017 Baik Untuk Gathering, Acara Keluarga tersedia Villa 1 Kamar -11 ...
Villa di Lembang Bandung
 Villa Amo-2, 4 Kamar Villa PribadiJl. Ciburial Tengah, Cibogo, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391, Indonesia Lokasi strategis – .
14 hotel keluarga di Bandung & Lembang yang cocok
Hallo teman - teman semuanya,.. Untuk memberikan kemudahan pada saat teman - teman ingin

Villa Recommended di Lembang dengan Fasilitas Kolam renang

Ada beberapa villa di Lembang yang telah dilengkapi fasilitas kolam renang. Masing-masing villa mematok tarif bervariasi tergantung fasilitas yang ditawarkan.
Villa 8 Kamar - Villa Istana Bunga I Sewa Villa di Lembang
Klik Melihat Video Profile Villa VIB 176 ​ 3 Lantai 8 Kamar Tidur Kamar Mandi Ada Di Setiap Kamar Tidur (Total Bed Nyaman 16-24 Orang) TV ​Karaoke
 

Cari Hotel di Bandung sesuai dengan pilihan anda :